June 27, 2013

Anak Demam & Ngompol Terus-terusan Usai Sunat, Itu Ciri Kena Infeksi

 Jakarta, Selesai disunat, biasanya anak-anak tidak boleh berlari-lari atau melakukan kegiatan lainnya. Setelah luka benar-benar kering, barulah mereka bisa bebas beraktivitas. Meskipun jarang terjadi, sunat juga bisa menyebabkan infeksi.

"Menurut data sekitar 20 persen pernah mengalami fimosis yaitu kulit sempit jadi di dalamnya banyak kotoran," jelas spesialis bedah sekaligus Presiden Direktur Rumah Sunat, dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, kepada detikHealth, dan ditulis pada Rabu (26/6/2013).

Fimosis memiliki risiko infeksi yang tinggi. Ciri infeksi pada anak setelah sunat yaitu demam, bahkan si anak terus-terusan ngompol. Ia juga sangat sering kencing karena terjadi infeksi saluran kecing.

"Jarang orang tua memperhatikan penis anaknya. Kalau gigi dan mata diperhatikan, tapi kalau penis jarang," kata dr Mahdian.

Ia juga menjelaskan mengenai infeksi silang karena sunat. Seharusnya, alat sunat dipakai sekali saja. Namun zaman dulu alat sunat tidak sekali pakai. "Nah, terkadang perlatannya juga cuma dicuci saja tetapi kan tidak tahu tingkat kesterilannya apakah memenuhi standar dengan baik," tutur dr Mahdian.

Jadi, jika si anak yang sunat terkena hepatitis A, lalu alat sunat dipakai lagi untuk anak selanjunya, maka terjadilah infeksi silang. Meskipun begitu, infeksi luka pada hasil sunatan juga ada. Menurut Dr Mardian, hal itu akibat faktor higienis yang tidak diperhatikan orangtua.

Saat anak bermain dan bergerak aktif, biasanya dia akan berkeringat. Nah bisa jadi tanpa sadar anak menggaruk lukanya sehingga akhirnya terjadi infeksi. "Tetapi ini kalau menggunakan metode lama, kalau clamp risiko infeksinya kecil," terangnya.

Sementara itu, Ketua Departemen Urologi RSCM, DR dr Nur Rasyid SpU(K), mengatakan bahwa infeksi bisa terjadi akibat komplikasi perdarahan. "Bisa menularkan infeksi tergantung bagaimana kebersihan pasien. Kalau dari pihak medis sebelum melakukan harus membersihkannya terlebih dulu misal dengan betadine. Begitu juga dengan prosedur pelaksanaan sunat lainnya," jelas dr Rasyid.


No comments:

Post a Comment